Jelajah
IMG-LOGO
Pariwisata

Monumen Dr. Soejono

Create By Admin 12 September 2022 373 Views
IMG

Desa Pogalan merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan terletak di jalur wisata Ketep Pass dengan Potensi Wisata Alam Hutan Pinus Kragilan, Grenden, dan Lempong Sekendi, selain itu terdapat situs bangunan bersejarah yaitu Monumen Dr. Soejono yang terletak di Dusun Gerdu. Monumen Dr. Soejono merupakan peninggalan bersejarah yang dikenal oleh masyarakat sekitar yang dapat dijadikan suatu wadah aktivitas edukatif dan rekreatif. Selain itu keberadaannya merupakan aset yang sangat penting karena menunjukan masyarakat Desa Pogalan adalah masyarakat yang menghargai sejarah, mencintai alam, dan peduli akan masa depan. 

Monumen Dr.Seodjono. merupakan situs bangunan sejarah yang perlu dilestarikan, namun sampai saat ini belum ada upaya perawatan dan pemeliharaan. Oleh karena itu, untuk mengembalikan Revitalisasi Monumen Dr.Seodjono. diperlukan adanya perbaikan yang menyeluruh dan pengembangan kawasan tersebut. Monumen Dr. Seodjono merupakan tempat yang cocok untuk dijadikan taman peningalan bersejarah, dikarenakan lokasi strategis dengan jangkuan yang mudah dan memadai sehingga penggunan Monumen Dr. Seodjono adalah pilihan yang tepat.

 

Sejarah Monumen Dr.Seodjono di Desa Pogalan saat ini kami telah menemukan 2 (dua) versi cerita

 

Versi Pertama

Pada suasana perang gerilya 15 Februari 1949, Pos Kesehatan Brigade telah dikepung oleh Belanda dari Wolf Batalion. Semua anggota kesehatan mampu menyelamatkan diri kecuali Dr. Seodjono dan Abdullah Hadi yang sedang mandi. Letkol Dr. Seodjono telah menjadi sasaran penangkapan oleh Belanda saat ini, karena beliau termasuk ke dalam tokoh intelektual di daerah Magelang. Keduanya ditangkap dan melakukan perjalanan hingga mellaui dusun Gerdu. Pukul 11.00 WIB pasukan Belanda bersitirahat di Dusun Gerdu, saat itulah Dr. Seodjono minta izin untuk buang air, dikawal oleh dua orang bersenjata.

Pada saat pengawal Belanda sedang lengah, beliau melarikan diri, namun saat melewati tanah yang lebh tinggi dan ditanami labu siam, beliau terjatuh di belakang rumah Mbok Asih Suwarni dan langsung ditembak oleh pasukan Belanda yang mengejar. 

Sepeninggal pasukan Belanda, jenazah Dr. Seodjono dimakamkan oleh warga setempat di pemakaman umum Dusun Gerdu. Sekitar tahun 1950 makam Dr. Seodjono dipindahkan di Makam Pahlawan Kusuma Bangsa di Semaki Yogyakarta dengan upacara Militer.

Lokasi gugurnya Dr. Seodjono di Dusun Gerdu kemudian dibangun sebuah tugu peringatan atau monumen yang berada tepat di belakang rumah Mbok Asih Suwarni. Di dekat tugu tersebut, terdapat pintu gerbang dengan bangunan dua tingkat. Dinakam “Gerdu Bapermas Pogalan” dimana Bapermas merupakan singkatan dari Bangunan Persatuan Masyarakat. Sedangkan bangunan bagian atas merupakan ruangan serba guna yang diberi nama “Ruangan Serba Guna Dr. Seodjono” 

Penembakan yang dilakukan oleh pasukan Belanda yang menggugurkan Dr. Seodjono dan beberapa warga di Dusun Gerdu, Pogalan, diantaranya yaitu Wasito ( Kepala Dukuh Gerdu ) Meninggal di Pertigaan Dusun Gerdu, Tumbu ( Tokoh Masyarakat ) Meninggal  di Tengah Jalan Dusun Gerdu, Tasno ( Pembantu Letkol dr Sudjono ) Meninggal di halaman belakang rumah Wasito / Sarbe, dan Ahmad ( Pejuang ) Meninggal di halaman belakang Temorejo / Nur Kolis.

Sumber : Bapak Pitoyo, Artikel, Desa Pogalan 2022

 

Versi Kedua

Pada suasana perang gerilya 15 Februari 1949, Pos Kesehatan Brigade telah dikepung oleh Belanda dari Wolf Batalion. Semua anggota kesehatan mampu menyelamatkan diri kecuali Dr. Seodjono yang sedang berada di dalam kamar mandi belakang rumah Ibu Suwarni untuk membuang air besar. Bertepan keluarnya Letkol Dr. Seodjono dari kamar mandi terlihat pasukan tentara Belanda yang sedang melakukan patroli di jalan pogalan. Seketika itu Letkol Dr. Seodjono terkejut dan berencana melarikan diri untuk bersembunyi dengan cara berlari, disaat itu tentara Belanda melihat pergerakan yang mencurigakan seseorang mengunakan baju putih berlari terhalang oleh semak-semak belukar, yang ternyata beliau adalah Letkol Dr. Seodjono. Langsung dengan sigap Tentara Belanda menembak menggunakan senapan. “Duaaarrrrrr” suara tembakan yang tepat sasaran menenai Letkol Dr. Seodjono. Diwaktu itulah Letkol Dr. Seodjono menghembuskan nafas perjuangan di Bumi ini.

Sepeninggal pasukan Belanda, jenazah Dr. Seodjono dimakamkan oleh warga setempat di pemakaman umum Dusun Gerdu. Sekitar tahun 1950 makam Dr. Seodjono dipindahkan di Makam Pahlawan Kusuma Bangsa di Semaki Yogyakarta dengan upacara Militer.

Lokasi gugurnya Dr. Seodjono di Dusun Gerdu kemudian dibangun sebuah tugu peringatan atau monumen yang berada tepat di belakang rumah Mbok Asih Suwarni. Di dekat tugu tersebut, terdapat pintu gerbang dengan bangunan dua tingkat. Dinakam “Gerdu Bapermas Pogalan” dimana Bapermas merupakan singkatan dari Bangunan Persatuan Masyarakat. Sedangkan bangunan bagian atas merupakan ruangan serba guna yang diberi nama “Ruangan Serba Guna Dr. Seodjono” 

Penembakan yang dilakukan oleh pasukan Belanda yang menggugurkan Dr. Seodjono dan beberapa warga di Dusun Gerdu, Pogalan, diantaranya yaitu Wasito ( Kepala Dukuh Gerdu ) Meninggal di Pertigaan Dusun Gerdu, Tumbu ( Tokoh Masyarakat ) Meninggal  di Tengah Jalan Dusun Gerdu, Tasno ( Pembantu Letkol dr Sudjono ) Meninggal di halaman belakang rumah Wasito / Sarbe, dan Ahmad ( Pejuang ) Meninggal di halaman belakang Temorejo / Nur Kolis.

Sumber : Bapak Pitoyo, Desa Pogalan 2022

96,8 FM Radio Gemilang