Berdasarkan laporan terkini, Desa Pogalan tengah menghadapi tantangan dalam penanganan limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik. Ketidakmampuan mengelola limbah rumah tangga dengan efektif dapat memicu serangkaian konsekuensi negatif. Di antaranya adalah degradasi kualitas lingkungan, ancaman terhadap kesehatan publik, dan penurunan standar hidup warga. Lebih lanjut, akumulasi limbah yang tidak ditangani secara tepat berpotensi menjadi tempat berkembang biak organisme pembawa penyakit, sekaligus merusak keindahan visual desa tersebut.
Tim II KKN UNDIP turut ikut memberikan edukasi dan pelatihan mengenai pembuatan dan pemasangan lubang biopori terhadap ibu-ibu PKK di Dusun Keditan, Desa Pogalan. Fokus utama dari kegiatan ini adalah mengumpulkan sampah-sampah organik yang dibawa oleh ibu-ibu PKK seperti dedaunan kering, sayuran yang sudah busuk, dan sisa-sisa makanan yang sudah tidak dikonsumsi. Selain itu anggota dari Tim II KKN UNDIP membuat lubang yang digali dengan diameter 30 cm dengan kedalaman 100 cm dan memasukkan pipa biopori ke dalam lubang yang sudah disiapkan.
Selanjutnya, sampah organik yang sudah disiapkan dimasukkan kedalam lubang biopori yang sudah disiapkan, setelah itu lubang biopori ditutup menggunakan pentup pipa yang berongga agar air dapat masuk ke dalam lubang resapan biopori, dan menglami pembusukan secara alami sehingga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Tujuan pokok pembuatan lubang biopori adalah mengoptimalkan penyerapan air, yang berdampak pada pencegahan banjir dan pengurangan genangan air. Lubang ini didesain vertikal menembus tanah, dengan lebar antara 10 hingga 30 cm, dan ditempatkan di area tanpa air tanah yang dekat permukaan.
keunggulan sistem lubang resapan biopori. Pertama, teknologi ini terbukti efektif sebagai solusi 'eco-drainage' untuk menangani permasalahan banjir dan genangan air, khususnya di wilayah urban padat penduduk dengan keterbatasan area penyerapan air. Kedua, biopori berperan dalam meminimalisir volume sampah organik di lingkungan sekitar. Limbah organik rumah tangga dapat didaur ulang melalui lubang biopori, menghasilkan kompos yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Terakhir, konsentrasi limbah organik dalam lubang biopori meningkatkan kesuburan tanah di sekitarnya. Proses biologis di dalam lubang mengkonversi sampah menjadi kompos alami, yang tidak hanya memperkaya tanah tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Penulis : Khanza Arta Daniswara
Jurusan : S-1 Agroekoteknologi
Dosen Pembimbing Lapangan : Bogi Budi Jayanto, S.Pi.,M.Si.