Bawang Putih, Si Bumbu Dapur Penurun Kolesterol
Perubahan zaman yang sangat pesat ini mengubah sebagian besar kebiasaan hingga teknologi, salah satunya adalah perubahan menu makanan dan teknik pengolahan pangan. Saat ini, sangat sering dijumpai makanan yang pengolahannya dilakukan dengan metode deep frying, yaitu cara pengolahan pangan yang dilakukan dalam minyak goreng yang sangat panas dalam waktu yang lama sehingga membuat penyerapan minyak ke makanan tersebut sangat tinggi dan membuat kadar lemak dalam makanan tersebut meningkat.
Makanan dengan kadar lemak tinggi berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang mana akan meningkatkan potensi terjadinya penyakit kronis, seperti stroke, jantung koroner, dan hipertensi. Menurut Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia terbilang cukup banyak, yakni 15 dari 1000 orang. Hal ini dipicu oleh minimnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, konsumsi alkohol, dan merokok.
Kolesterol merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembentukan berbagai hormon, tetapi kadar kolesterol yang berlebihan justru akan menjadi bumerang bagi tubuh kita. Kolesterol sebenarnya dibentuk secara alami oleh tubuh kita, namun asupan lemak yang terlalu tinggi dari makanan yang Anda konsumsi membuat adanya penumpukan kolesterol dalam tubuh. Hal tersebut membuktikan bahwa kolesterol sebenarnya berguna asalkan jumlahnya tidak melebihi batas.
Pada pasien lanjut usia, kebutuhan kolesterol untuk pembentukan hormon sudah menurun sehingga kadar kolesterol dalam darah pada pasien lanjut usia cenderung tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan risiko penyakit kronis. Maka dari itu, pada pasien lanjut usia perlu dilakukan kontrol jumlah kadar kolesterol dalam tubuh.
Karena tingginya risiko penyakit kronis akibat kolesterol maka diperlukan adanya perawatan khusus agar penyakit tersebut tidak menyerang Anda. Perawatan tersebut dapat menggunakan makan-makanan tertentu, tanaman herbal, dan/atau pengubahan pola hidup.
Siapa Saja yang Rawan Terserang Kolesterol Tinggi?
Setiap orang memiliki risiko tersendiri untuk terserang kolesterol tinggi, /bahkan anak muda saja tetap berpotensi terkena kolesterol tinggi. Namun, potensi tersebut akan meningkat pada pasien dengan
- Riwayat penyakit jantung koroner dalam keluarga
- Jenis kelamin wanita berusia <65>
- Diabetes melitus
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Obesitas (berat badan berlebih)
- Penyakit autoimun
- Menopause
Meskipun Anda tidak merasakan dan/atau memiliki salah satu risiko di atas, Anda tetap harus menjaga pola hidup dengan baik agar terhindar dari risiko penyakit kronis.
Bagaimana Cara Mencegah agar Kolesterol Tidak Tinggi?
Kolesterol sebenarnya juga dibentuk dalam tubuh secara alami guna membentuk hormon-hormon tertentu. Pengubahan gaya hidup menjadi sebuah kunci agar kadar kolesterol Anda tidak tinggi. Maka dari itu, dianjurkan untuk melakukan :
· - Olahraga setiap hari minimal 30 menit dengan intensitas sedang (jogging, senam aerobik, atau lompat tali)
· - Hindari makanan berlemak, seperti gorengan atau santan
· - Tingkatkan konsumsi buah dan sayur
· - Lakukan penurunan berat badan (jika berlebih)
· - Hindari konsumsi alkohol
· - Berhenti merokok
Perubahan pola hidup yang Anda lakukan akan berdampak pada kebiasaan dan kesehatan tubuh Anda sehingga upayakan agar Anda selalu melakukan kegiatan seperti yang sudah dianjurkan.
Bawang untuk Kolesterol Tinggi
Bawang merupakan salah satu bumbu dapur dengan sejuta manfaat yang dapat Anda rasakan. Selain mudah diperoleh, bawang sangat sering kita temukan baik di ladang, pasar, maupun di warung-warung kelontong. Bawang memiliki nama ilmiah Allium sativum. Bawang putih memiliki kandungan yang berfungsi untuk mengatasi kadar lemak tubuh yang tinggi. Senyawa aktif tersebut bernama Alicin.
Alicin merupakan senyawa organik sulfida dengan nama ilmiah S-(Prop-2-en-1-yl) prop-2-ene-1-sulfinothioate yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan kolesterol di liver, menghambat penyerapan lemak di usus, dan meningkatkan pengeluaran lemak dari usus. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa bawang memiliki efek pencegahan terhadap penyakit jantung koroner antiplatelet.
Selain mengandung Alicin sebagai penurun kolesterol, bawang juga mengandung ajoene, peptida sulfur, dan diallil disulfida yang berfungsi untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah, memelihara kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta memelihara kebugaran. Namun, senyawa-senyawa ini membuat tubuh dan napas menjadi berbau.
Menurut Commision E German, agar bawang putih memiliki efek penurun kadar kolesterol, maka dibutuhkan 4 gram bawang putih setiap harinya. Konsumsi bawang putih yang berlebihan akan memicu gangguan lambung, seperti mual dan terasa perih di ulu hati.
Bawang putih juga memiliki efek untuk mengencerkan darah sehingga bagi pasien yang mengonsumsi obat-obatan antiplatelet (aspirin, clopidogrel) atau pengencer darah (warfarin) dan bagi pasien yang baru saja menjalani tindakan pembedahan sebaiknya tidak mengonsumsi bawang terlebih dahulu agar memaksimalkan pengobatan.
Bawang untuk Kolesterol Tinggi
Bawang memiliki cara penyajian yang khusus. Bawang mengandung senyawa Aliin yang bilamana terpotong oleh pisau dan terkena udara luar akan mengaktifkan enzim aliinase yang mengubahnya menjadi alicin, ketika alicin masuk dalam lambung maka zat tersebut akan rusak terlebih dahulu. Oleh karena itu, untuk menjaga keutuhan senyawa alicin maka bawang tidak boleh dipotong atau digeprek saat akan mengonsumsinya.
Cara konsumsi bawang yang benar adalah dengan cara mengunyahnya atau meminumnya langsung (jika ukurannya kecil). Bawang yang dibutuhkan adalah sekitar 1-2 siung setiap harinya. Bawang yang sudah dimasak atau sudah menjadi campuran masakan akan kehilangan zat alicin karena alicin akan rusak pada suhu diatas 60oC.
Bawang juga memiliki efek mengiritasi lambung sehingga disarankan bagi Anda untuk mengonsumsinya setelah makan. Jika setiap konsumsi bawang Anda merasakan nyeri ulu hati bahkan setelah makan maka hentikan konsumsi bawang dan segera konsultasi dengan dokter.
Author : Ryan Enrico S dan Anjung Thridlytara R (KKN PPM UGM Periode 2 – Melukis Pakis 2022)
Editor : Adhitya Primandhika (KKN PPM UGM Periode 2 – Melukis Pakis 2022)
Sumber :
Anonim, 2013, Pedoman Tatalaksana Dislipidemia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Jakarta
Kuswandi, 2019, Cermat Mengelola Tekanan Darah Tinggi, Grafika Indah, Yogyakarta.
Omar, SH., 2013, Natural Products Chapter 121 : Garlic and Cardiovascular Disease, Edisi 1, Springer-Verlag Berlin Heidelberg
Busse, WR., Goldberg, A., Gruenwald, J., Hall, T., Riggins, CW., Rister., RS., 1998, The Complete German Commission E Monographs : Therapeutic Guide To Herbal Medicines, Integrative Medicine Communications Boston, Massachusetts