Sejarah Desa
Desa Pogalan menurut para sesepuh / sumber yang dipercaya, Peradaban Desa Pogalan Dimulai pada jaman penjajahan Belanda, didalam jaman penjajahan di Desa Pogalan mempunyai nilai filosofi yang sangat penting. Nama Desa Pogalan sebenarnya adalah nama sebuah Dusun, yakni sekarang adalah Dusun Gerdu. Dusun Pogalan diganti dengan Dusun Gerdu karena pertimbangan pada masa Penjajahan di dusun tersebut di jadikan pos pengaman / pos kesehatan bagi warga sipil maupun para pejuang dan juga sebagai wilayah Gereliya.
Dari peristiwa tersebut, para pejuang bersama warga waktu itu berpendapat bahwa untuk mengabadikan / mengenang bahwa Dusun Pogalan waktu itu di jadikan basis perjuangan yang dipimpin oleh Dokter Soejono, sehingga Nama Dusun Pogalan diganti dengan nama Dusun Gerdu Sedangkan Nama Pogalan Diabadikan menjadi nama desa yang sekarang dikenal dengan nama Desa Pogalan.
Dengan diabadikannya nama Dusun maupun nama desa bukan berarti perjuangan sudah selesai pertempuran demi pertempuran pun tidak dapat dielakan lagi, pada tahun ± 1942 meletus pertempuran di pihak kita gugur satu tokoh penting yakni Doktor Soejono dalam kondisi perjuangan Dusun Gerdu yang masih diperintah oleh dua (2) Kadus yaitu Sorjo (Kadus Gerdu Utara), Wasito (Kadus Gerdu Selatan yang sekarang merupakan wilayah Kec. Sawangan), dan Tasmin (Tokoh Masyarakat)
Lima tahun setelah kemerdekaan masih ada sisa-sisa penjajah kemudian terjadi pemberontakan yang mengakibatkan gugurnya 3 tokoh penting yakni SORJO, WASITO, TASMIN. Ketiga tokoh tersebut adalah kadus Gerdu dan Tomas dusun Gerdu.
Untuk mengenang para pejuang maka di Dusun Gerdu dibangun sebuah monumen Dokter SOEJONO pada pintu masuk Dusun Gerdu untuk mengingat jasa perjuangan mereka.
Author & Editor : Adhitya Primandhika (KKN PPM UGM Periode 2 - Melukis Pakis 2022)