Tensi Tinggi? Basmi saja dengan Sayur Seledri
Perkembangan zaman yang sangat pesat ini banyak sekali perubahan, salah satunya perubahan mengenai pola makan. Saat ini, banyak sekali makanan yang diolah dengan kadar garam yang cukup tinggi sehingga mampu memberikan cita rasa yang lebih baik. Namun, hal tersebut akan meningkatkan potensi anak muda hingga orang tua untuk menderita hipertensi.
Tensi tinggi atau yang kita kenal sebagai hipertensi adalah satu kondisi di mana tingginya tekanan darah yang berdampak buruk pada kesehatan. Seseorang terdiagnosis hipertensi bilamana tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan/atau diastolik di atas 90 mmHg pada setiap kali pemeriksaan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita penyakit kronis mengalami peningkatan, seperti hipertensi yang semula 25,8% menjadi 34,1%. Hal ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan pola makan tidak sehat.
Garam dapur mengandung senyawa Natrium Klorida (NaCl). Garam merupakan suatu senyawa yang mampu mengikat air dengan mudah. Tingginya asupan garam harian dalam tubuh adalah 1 sendok teh garam tiap harinya yang setara dengan 2000 mg natrium. Jika asupan garam yang tinggi tersebut melebihi batas, maka jumlah air dalam tubuh akan mengalami peningkatan. Hal tersebut akan meningkatkan tekanan dalam darah karena tingginya volume darah. Hipertensi diperparah dengan minimnya aktivitas fisik, asupan nutrisi yang tidak seimbang, dan merokok.
Asupan garam sebenarnya juga dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, dan mengatur sistem persarafan. Namun, ada beberapa hal yang dilakukan jika seseorang jika ingin mencegah kejadian hipertensi, yakni
- Batasi asupan garam harian maksimal satu sendok teh
- Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya
- Hindari maknaan berlemak
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Menurunkan berat badan jika berlebih
- Hindari konsumsi alkohol
Lakukan perubahan hidup ini secara perlahan-lahan, setelah Anda terbiasa dengan pola hidup ini maka akan nampak perubahan dalam tubuh Anda.
Seledri merupakan salah satu tumbuhan yang mudah ditemukan di pasar bahkan juga menjadi komoditas pertanian di Desa Pogalan. Seledri memiliki nama ilmiah Apium graveolens. Seledri memiliki kandungan yang berfungsi untuk mengatasi hipertensi, senyawa tersebut bernama Apiin.
Apiin merupakan senyawa glikosida flavonoid dengan nama ilmiah Apigenin-7-O-apioglucoside yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam tubuh sehingga akan memperkecil tekanan dalam darah. Selain dapat menurunkan tekanan darah, berbagai penelitian juga menyatakan bahwa seledri mampu mencegah penyakit jantung, menurunkan gula darah dan lemak, dan menguatkan kerja jantung.
Selain mengandung Apiin sebagai agen penurun tekanan darah, tiap 100 gram seledri mengandung 20 kalori ; 1 gram protein ; 0,1 gram lemak ; 4,6 gram hidrat arang ; 50 mg kalsium ; 40 mg fosfor ; 1 mg besi ; 0,03 mg vitamin B1 ; 11 mg vitamin C ; dan vitamin A yang dimana akan berguna untuk memelihara kesehatan tubuh, sebagai antioksidan dan bertindak sebagai pemelihara kesehatan saraf.
Agar efektif dalam menurunkan tekanan darah, seledri dapat digunakan maksimal 400 mg tiap harinya. Untuk penggunaanya, tidak boleh lebih dari 400 mg karena konsumsi yang berlebihan akan membuat tekanan darah menurun dengan drastis sehingga memicu rasa lemas dan pusing.
Untuk ibu hamil, perlu perhatian khusus ketika akan mengonsumsi biji seledri. Biji seledri mengandung zat yang mampu meningkatkan kontraksi rahim. Hal itu akan memicu adanya kejadian tak diinginkan, penggunaan terhadap obat konvensional pun perlu dihindari karena berpotensi menimbulkan penurunan tekanan darah yang drastis hingga menyebabkan kehilangan kesadaran. Untuk itu, penggunaan pada ibu hamil perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Agar seledri dapat berefek secara maksimal dalam tubuh Anda, maka cara pengolahannya pun perlu diperhatikan, Adapun cara pengolahannya sebagai berikut
a. a. Seduh seledri dengan air hangat secukupnya.
b. b. Seduh menggunakan air matang (jangan sampai mendidih). Jika air mulai hangat, maka kompor bisa dimatikan.
c. Saringlah hasil seduhan.
d. d. Minum 3 kali sehari 2 sendok makan, lakukan secara teratur.
e. e. Hentikan penggunaan, jika Anda merasa ada pertanda ingin pingsan, pusing, atau lemas. Jika ingin melanjutan kembali, turunkan frekuensi pemakaian menjadi 3 kali sehari 1 sendok makan.
Seledri memiliki manfaat yang sangat banyak dan berguna untuk kesehatan, bahkan dapat digunakan sebagai agen penurun tekanan darah dari bahan alam. Namun, perlu diketahui bahwa Anda harus memperhatikan efek yang terjadi, aturan pakai, dan cara pengolahannya agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan akibat pengunaan obat herbal. Jika anda memiliki riwayat penyakit tertentu, tidak merasakan efek apapun (tensi tetap saja tinggi) dan/atau merasakan efek samping akibat penggunaan obat herbal tersebut maka jangan ragu untuk mengunjungi dokter.
Author : Ryan Enrico S dan Anjung Thridlytara R (KKN PPM UGM Periode 2 – Melukis Pakis 2022)
Editor : Adhitya Primandhika (KKN PPM UGM Periode 2 – Melukis Pakis 2022)
Sumber :
Anonim, 2021, Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2021, Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, Jakarta.
Kemenkes RI, 2014, InfoDATIN Hipertensi, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, Jakarta
Kuswandi, 2019, Cermat Mengelola Tekanan Darah Tinggi, Grafika Indah, Yogyakarta.